Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus berkembang. Melalui model dan teori atom, kita dapat mengetahui struktur suatu atom. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya para ilmuwan diantaranya Democritus, John Dalton, J.J. Thomson, Rutherford, Chadwick, Milikan, Niels Bohr, Schrodinger, de Broglie dan Heisenberg.
1. Teori Atom Democritus (460 SM–370 SM)
Democritus mengembangkan teori tentang penyusun suatu materi. Menurut
Democritus jika suatu materi dibelah terus-menerus suatu ketika akan
diperoleh suatu partikel fundamental yang disebut sebagai atom
(Yunani: atomos = tidak terbagi). Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles
(384–322 SM), yang berpendapat bahwa materi bersifat kontinu (materi
dapat dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga). Aristoteles lebih
menyetujui teori Empedokles, yaitu materi tersusun atas api, air tanah
dan udara. Sekitar tahun 1592 - 1655 Gasendi mengemukakan bahwa atom
merupakan bagian terkecil suatu zat.
2. Teori Atom Dalton (1803)
John Dalton mengungkapkan bahwa :a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
Kelemahan teori atom Dalton
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Kelemahan –kelemahan tersebut dapat dijelaskan setelah ditemukan beberapa partikel penyusun atom, seperti elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson tahun 1900, penemuan partikel proton oleh Goldstein tahun 1886.
Kelebihan teori atom Dalton
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
3. Teori Atom Thomson
Berdasarkan percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung
hampa/tabung pengawan muatan (discharge tube) atau tabung sinar katode.
Dalam tabung katode tekanan gas dalam tabung dapat diatur melalui pompa
isap (pompa vakum). Pada tekanan cukup rendah dan tegangan yang cukup
tinggi (beberapa ribu volt), gas dalam tabung akan berpijar dengan
cahaya yang warnanya tergantung pada jenis gas dalam tabung (gas neon
berwarna merah, gas natrium berwarna kuning). Jika tekanan gas
dikurangi, maka daerah didepan katode akan menjadi gelap. Daerah gelap
ini akan bertambah jika tekanan gas dalam tabung terus dikurangi,
akhirnya seluruh tabung menjadi gelap, tetapi bagian tabung didepan
katode berpendar dengan warna kehijauan.Melalui percobaan dapat ditunjukkan bahwa perpendaran tersebut disebabkan oleh suatu radiasi yang memancar dari permukaan katode menuju anode. Oleh karena berasal dari katode, maka radiasi ini disebut sinar katode. Hasil percobaan tabung katoda ini membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. selanjutnya sinar katode ini merupakan partikel yang bermuatan negatif dan oleh Thomson partikel ini dinamakan elektron
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking